Penderitaan berasal dari kata derita
yang artinya menahan atau menanggung.derita itu artinya menangung atau
merasakan sesuatu atau keadaan yang tidak menyenangkan.penderitaan itu bisa
brupa lahir maupun batin.keduanya termasuk penderitaan yang keluh kesah seperti
kepanasan,kelaparan,kehausan.dan lain – lain kemudian shakespheare banyak menghasikan karya tentang penderitaan,antara lain
dalam karyanya banyak mengungkapkan penderitaan batin yang di alami para
pelakunya.
Dalam cerita romeo and julliet,shakespheare ingin mengkomunikasikan penderitaan batin dan remaja yang sedang di landa cinta .betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton(film) menyaksikan ke tragisan kedua pasangan itu yang akhirnya berakhir dengan kematian.dini ita bisa merasakan penderitaan – penderitaan yang terjadi pada kedua pasangan itu yang sedang bercinta akan tetapi penderitaan datang tak mengenal waktu.
Dalam cerita romeo and julliet,shakespheare ingin mengkomunikasikan penderitaan batin dan remaja yang sedang di landa cinta .betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton(film) menyaksikan ke tragisan kedua pasangan itu yang akhirnya berakhir dengan kematian.dini ita bisa merasakan penderitaan – penderitaan yang terjadi pada kedua pasangan itu yang sedang bercinta akan tetapi penderitaan datang tak mengenal waktu.
ada berbagai macam penderitaan,yaitu :
1. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman
siksaan yang dialami manusia di
akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankabut menyatakan :
akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankabut menyatakan :
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya".
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
2. Rasa
Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita
akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia.
Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat
menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan
merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena
merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak
sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
Pengaruh penderitaan
Kita sudah tahu bahwa faktor – faktor
yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua
macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab
yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan.
Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri,
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna” ,”nasib sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah
hidup. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Sikap positif biasanya kreatif, tidak
mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya
anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang
menentang kekerasan dan lain-lainnya Apabila sikap negatif dan positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk
mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan
perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti
dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus
disingkirkan.
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan
budayanya itu is berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya.
Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah :
a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,
sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Namun penderitaan dan rasa sakit dapat kita hilangkan
dengan berserah dan berpasrah kepada Tuhan YME dan selalu mengambil hikmah dari
setiap masalah yang kita hadapi, karena hakikatnya, masalah akan mendewasakan
kita dan penderitaan akan menjadi guru terbaik kita dalam menata mental.
0 komentar:
Posting Komentar